Oemah Cengloe

Jangan bicara padaku soal sekolah. Hari ini aku udah nggak ngerti lagi apa maksudnya.

Kamu bisa bilang, sekolah bukanlah sesuatu yang menyeramkan. Tapi berbarengan dengan itu, orang lain ngomong sekolah itulah yang jadi tempat ideal kalau orang yang bodoh atau malas dihukum.

Jawaban yang satu bisa dibantah jawaban lain. Terus, pada siapa aku minta kata akhir soal apa yang sebenarnya terjadi di sekolah?

Maka jangan ngomong lagi tentang sekolah. Sekolah nggak perlu dan nggak bisa diterangkan dengan teori atau aturan sekolah. Tugas sekolah yang dikasih, malah mungkin lebih kentara buat menggambarkan segalanya. Betapa berat hidup di sekolah.

Aku sering bingung. Khususnya, setelah satu persatu sekolah membikin kelas akselerasi. Selepas orang-orang tua mendaftarkan anaknya ke sana.

Aku melihat anak-anak muda itu dikumpulkan dalam satu ruangan. Mereka, anak-anak itu, adalah kumpulan anak-anak yang dicap cerdas, punya kemampuan di atas rata-rata anak yang lain. Aku bingung!

Mereka diberi pelajaran, diberi tugas, diberi banyak hal. Semua dipadatkan. Benar-benar padat. Tak perduli, anak-anak itu butuh atau tidak, yang penting materi terus saja dikasih. Aku bingung!

Argh. Apa indahnya sekolah dalam waktu yang padat penuh tugas dan perhitungan. Apa indahnya sekolah satu kelas dengan anak-anak yang satu drajat kemampuan. Apa mereka nggak pernah mendengar soal cerita indahnya masa sekolah. Bukankah banyak cerita di sana.

Sebenarnya, aku sempat melihat mereka, yang dianggap cerdas itu, selayaknya Einstein atau Alfa Edison atau malah pencipta Doraemon.

Tapi, ah, tidak. Mereka sama sekali nggak mirip dengan tokoh-tokoh ikon manusia cerdas itu. Nggak ada kemiripan sama sekali.

Sebab, aku nggak pernah mendengar Einstein dapat gelar cerdas di kelasnya. Aku nggak pernah tau kalau Ala Edison lulus dengan gemilang. Aku juga nggak pernah meliat kalau Nobita, si pencipta Doraemon belajar kayak Dekisugi.

Huh, aku membayangkan anak-anak muda yang punya kemampuan khusus, lantaran jadi mutan. Mereka sekolah di tempat orang-orang di luar batas biasa. X-Men.

Mutan-mutan muda belajar asyik dengan Strom dan Wolverine. Serta Profesor Charles Xavier. Mutan-mutan muda belajar menghargai keberadaan dan kemampuannya yang unik, bukan aneh.

Aku membayangkan mutan-mutan muda itu. Ah, salah. Aku membayangkan anak-anak di kelas akselerasi.... *immo*

Categories:

Leave a Reply