Oemah Cengloe

"Besok gedhe kamu mau jadi apa?"

Bertahun-tahun lalu, pertanyaan itu sungguhlah sakti. Terutama, sejak pertanyaan sederhana itu diajukan pada Susan. Saat itu, boneka Kak Ria Enes menjawab, ingin jadi dokter. Bermodal kepintarannya, dia ingin menyuntik orang. Jus jus jus.

Seperti menyihir, semua anak, pada masa itu, ingin mendapatkan, sekaligus, memberikan jawaban atas pertanyaan cita-cita mereka.

Tiap anak, ternyata, punya jawaban sendiri-sendiri. Beraneka ragam. Seakan mau menegaskan, kalau setiap anak itu khas. Beda satu sama lain. Mereka ada yang ingin jadi dokter, tentara sampai jadi presiden. Ah, masih banyak jenis cita-cita yang lain.

Mustahil. Mungkin iya, mungkin juga nggak. Yang jelas, semua meyakini, berbicara soal cita-cita bukan melulu soal tercapai nggaknya cita-cita si anak.

Namun, lebih pada gimana si anak itu bisa mengilhami pesan Kak Ria Enes dalam lagu Cita-citaku. Cita-cita memang harus setinggi langit, begitu pesan perempuan asli Surabaya.

Itu dulu. Sekarang beda lagi ceritanya. Ibarat kata, lain lubuk lain ikannya. Lain jaman, lain lagi ceritanya.

Seiring pergantian lagu "Susan Punya Cita-cita" dengan lagu "Apa Salahku" milik d'massiv. Cita-cita anak-anak jaman sekarang bergeser.

Sekarang ini, nggak ada ceritanya anak punya cita-cita yang beda dengan anak yang lainnya. Sekarang, jenis cita-citanya sama. Ingin jadi artis!

Apalagi, sekarang, jalan buat jadi artis kepalang gampang. Cukup ikutan ajang pencarian bakat. Terus ngantri dengan ribuan nomor urut panggilan.

Soal persyaratan, itu lebih gampang lagi. Jangan tanggung-tanggung, itu aja. Maksudnya, cantik ya cantik sekalian, jelek ya yang jelek banget aja. Soal suara dan skill juga kayak gitu. Pokoknya, jangan tanggung-tanggung deh.

Kalau nggak, cukup jadi orang miskin yang punya banyak penderitaan. Biar orang-orang bersimpati, terus nangis-nangis kalau video tentang hidup kita, diputer di teve. Habis itu, pasti banyak orang yang kirim SMS. Lalu, menang deh.

Nah, kalau kalah. Itupun ya nggak perlu terlalu dirisaukan. Kalau masih beruntung, ya masih bisa jadi artis. Sering nongol di teve. Minimal jadi bahan lawakan.

Kalau ternyata nggak beruntung, ya silahkan kembali ke habitat masing-masing. Tapi paling nggak dapet label baru; mantan artis!

Dan, soal proses mencapai cita-cita yang instan, mirip mie instan yang tinggal cur, juga nggak perlu dipikirin. Tutup mata buat kepintaran, kejujuran dan kerja keras. Ah, kayaknya, memang nggak banyak yang kepikiran soal itu. Malah, mungkin nggak ada. Blas! *immo*

Categories:

Leave a Reply