Oemah Cengloe

Setiap sekolah pasti punya yang namanya tata tertib. Gunanya yang jelas untuk membuat kehidupan sekolah menjadi kehidupan yang teratur. Apakah semua warga sekolah udah tau kalo itu tujuannya?

Yup! Mereka tau tujuan dibuatnya tata tertib. Coba aja kalo kita adain survey, tanyakan kepada semua warga sekolah, baik itu siswa, guru, pesuruh atawa yang lainnya. Jawaban mereka pasti mempunyai inti kalo mereka paham akan dibuatnya tata tertib. Anehnya, mereka bisa ngomong kayak gitu, tapi mereka nggak ngebuktiin. Alias mereka ngelanggar! Padahal mereka sadar!

Tradisi NATO a.ka No Action Talk Only emang masih merajalela di negeri kita, Indonesia. (Hiks!)

Dari pelanggaran-pelanggaran yang meraka (warga sekolah) lakukan, ada beberapa yang udah mereka anggap nggak lagi disebut peraturan, (terutama bagi kalangan siswa yang jadi komponen utama di sekolah). Couse merka ngelangggar selama terus-menerus dan peringatan yang diberikan hanya berlaku saat peringatan itu disampaikan saja.

Dari segi fashion style. Terutama pelajar cewek. Rok mereka dibuat dengan macem-macem model yang nggak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Makenya nggak standar pula, alian dibuat kedodoran di bagian sabuk. Kayak mau lepas. (Ups!).

Kemudian kemeja. Ini nggak cum,a pelajar cewek, tapi juga masuk lingkup cowok. Mereka make kemeje nggak dimasukkin ke balik rok atau celana. Itu emang hal sepele, tapi ya tetep aja ngelangggar peraturan. Kalo anak cewek biasanya mereka buat kemeja yang super kecil, yang otomatis bakalan keluar dari balik rok.

Terus masalah hair style yang nggak karuan. Kadang ada yang dikasih warna selain hitam, potongan rambut yang menurut mereka “ngeh”. Tapi ada juga yang ngeliatnya “aneh”.

Ada juga poin yang nggak ngelanggar peraturan, tapi efeknya bsia jadi ngelanggar peraturan. Udah jelas jawabannya adalah “PACARAN”. Efek positifnya ada, tapi cuma berlaku semenrata pas lagi masa pacaran thox. Kalo udah putus, baru efek negatifnya keliatan sangat menonjol. ‘n’ pada saat itulah peraturan demi peraturan dilanggar. So, antara efek positif versus negative dari pacaran lebih menang efek negatifnya. Nggak percaya? Coba aja disurvey! Lagian pacaran nggak njamin buat kita hidup bahagian dunia akhirat.

Hmm…. Sebenernya nggak Cuma pelajar yang sering buat pelanggaran. Para pengajarpun nggak luput. Yang sering terjadi pelanggaran para pengajar adalah…TELAT! Padahal siswanya dituntut buat disiplin. Eh… (ya begitulah).

Jadi, apa sebenernya fungsi peraturan tata tertib sekolah kalo semua yang tertera dalam peraturan tersebut tidak diindahkan?

Friday, desember 4 2009
At 04.00 a.m.

Bahiyatul Musfaidah
pelajar SMA N 1 Bobotsari
kelas X

Categories:

Leave a Reply