Oemah Cengloe

Tulisan ini sengaja aku buat untuk meluapkan kegemasan akan banyak hal
yang terlewati beberapa waktu ini. Lebih tepatnya lagi, kegemasan atas rutinitasku
sendiri. Gemas karena melakukan kegiatan yang itu-itu aja setiap harinya.

Pagi, begini. Siang, begitu. Malem, begini-begitu. Pagi besoknya, eh, begini
lagi. Bener-bener kayak lagi hidup di lingkaran setan yang mbundet. Nggak nunjukin
gelagat arah hidup yang maju, apalagi mundur.

Perasaan waktu kecil dulu, aku nggak pernah dipusingin sama hal-hal yang
berbau rutinitas deh. Tapi, kenapa sekarang tambah nggak karuan aja hidup ini
rasanya sih. Pokoknya mirip kayak lagi melewati jadwal pelajaran di sekolah yang
serba monoton. Itu belum diitung sama tugas-tugasnya.

Aargh... nggak banget deh hidup monoton gini. Minim klimak sama antiklimak!

Makanya, yang terlintas di otak ini cuma satu kata: kebebasan! Bebas dari
jeratan rutinitas. Bebas dari kukungan apa aja yang membelenggu. Masa' hidup cuma
jadi mahluk yang bisanya njalanin apa-apa yang udah diatur rapi sama orang lain.
Aku bukan robot!!

Out of box. Ya, itu yang bakal aku lakuin. Keluar dari kotak rutinitas yang
selama ini membikin aku penat. Ngelakuin banyak hal di luar yang biasanya dilakuin.

Yang baru. Yang beda. Pokoknya, yang menerabas pakem rutinitas yang terus
mencengkeram.

Eits... jangan keburu-buru dengan nganggap aku sebagai orang gila, orang
abnormal. Cuma lantaran aku coba ngelakuin hal di luar rutinitas, yang oleh
kebanyakan orang dianggap sebagai sesuatu yang normal.

Aku cuma ingin jadi manusia seutuhnya. Ingin jadi manusia yang nggak
ngelihat hidup hanya persoalan berada di bawah atau di atas layaknya perputaran
roda, tanpa pernah mau berpikir roda itu berputar maju atau mundur.

Tapi, yang pasti, aku nggak bakal ngelakuin hal-hal konyol kayak orang-orang
muda jaman sekarang. Ngomongnya sih, mencintai kebaruan dan mempraktekkan
kebebasan. Berteriak lantang, "this is my own style". Tapi, liat mereka sekarang.
Sama semua! Nggak ada yang bisa dibedain satu sama lain. Mereka didikte abis-
abisan. Mulai dari cara berpikir, cara jalan, model pakaian, model rambut, bahkan
sabun pembersih muka.

Sungguh-sungguh konyol robot-robot modernitas itu. Berpenampilan lagaknya
makhluk modern nan lengkap dengan peralatannya yang serba futuristik. Tapi, nggak
pernah tau untuk apa dan gimana cara makai alat-alat yang serba modern itu. Huh... kalo aku sih, nggak aku bakal mau bernasib konyol kayak robot modernitas itu.Nggak banget deh.

Ah, maaf kalo kata-kataku tiba-tiba jadi tajam atau bahkan ada yang
menilainya sebagai sesuatu yang berlebihan. Tapi, Anda-anda sekalian juga mesti
maklum, karena seperti tadi kukatakan, tulisan ini sengaja dibuat untuk meluapkan
kegemasan.

Aku cuma kepengen semua yang ada di tubuhku ini bisa tereksplorasi
potensinya. Apapun potensi yang aku punya. Aku yakin aku punya kemampuan. Yah,
kalo nggak bisa semuanya tereksplorasi, minim-minimnya aku bisa berpikir secara
bebas, sekreatif, dan seliar mungkin. Nggak masalah kalo ujung-ujungnya aku harus
berdiri sendiri melawan arus.

Yang jelas aku nggak mau nyesel, gara-gara ngabisin waktuku yang terlalu
singkat ini cuma buat kegiatan yang monoton dan nggak kreatif. Yah, itung-itung
sekalian menghayati filosofi seorang temen, "dalam ruangan itu emang ada jendela
dunia, tapi jangan pernah lupa kalo di sebelah jendela itu ada pintu yang bisa
dimasukin", begitu katanya.

Ah... udah, cape, ribet pula, ngomong sama kalian. Dasar generasi "Dodolit-
Dodolit Pret"! Generasi yang bisanya Cuma ngomong doank, tapi nggak ada isinya,
yang nggak mudengan, dan yang bisanya mbebek polah orang lain. Payah! *immo*

Categories:

Leave a Reply