Oemah Cengloe

Konon, di suatu zaman, jauh sebelum  di republik ini terbentuk, pernah ada generasi bangsa yang melahirkan banyak perubahan. Mereka berani menentang sesuatu yang mereka anggap salah dan menghisap. Mereka mengguncang seantero Nusantara. Melalui diskusi, melalui tulisan.

Sumpah pemuda, proklamasi, perang melawan penjajah. Semua itu buah dari ide progresif yang berpadu dengan keberanian bersikap. Alhasil, republik baru yang merdeka setelah Vietnam bermetafora menjadi bangsa gagah dalam peradaman umat manusia dengan bilang, go to hell with your aid USA!

Sekarang, kondisi pada suatu era itu hanya sebatas lantunan kalimat bijak; jangan sekali-kali melupakan sejarah alias jas merah! Di luar ujaran khas Bung Karno itu, ya tengok saja apa yang muncul di media massa, televisi atau dunia maya.

Kaum muda kekinian justru akrab dengan hal-hal beraroma lekat kelatahan. Si A bergaya begini lantas ikut. Si B berpolah semacam itu, lantas mengekor. Bahkan, ada yang mengikuti dengan tingkah yang berlebihan. Seakan, semua harus ditunjukan dengan ke-wow-an tingkat akut, padahal yang dihadapi cuma hal sepele.

Keberlebihan, atau bahasa kerennya lebay, itu mewujud dalam pola mencitrakan diri di rona wajah, rambut baju. Tak hanya itu, cara berbicara juga tak kalah berlebihannya. Sampai-sampai, ada yang menyebut, di era sekarang ini, tak lebay tak hidup.

Sekalinya mengambil gaya yang berbeda, itu cuma sebatas "beda". Bukan berupaya menjadi diri yang sejatinya. Semua yang dilakukan tak pernah dipahami esensinya, cuma sebatas meniru hampa makna. Ya, di zaman seperti inilah, generasi muda hidup. Generasi dahsyat!

Categories:

Leave a Reply