Oemah Cengloe


Huwah.... Ternyata menunggu program Makarya! memang lama banget yah. Hehehe. Tapi nggak apa-apa kan, itung-itung sambil mempersiapkan diri biar tambah mantab ide dan tulisannya. Dan, yang lebih pasti lagi, Makarya! #2 tetap ada. Itu yang penting. :)

Seperti periode sebelumnya, Komunitas Cengloe masih akan menerima tulisa cerita pendek teman-teman, melalui program yang bisa diikuti secara cuma-cuma ini. Tulisan yang sudah dikirim, tetap bakal diunggah di blog Komunitas Cengloe dan yang menang bisa dapat suvenir menarik.

Untuk Makarya! #2, ini dia persyaratannya

  1. Makarya! bisa diikuti oleh siapa saja yang berminat. Tidak ada batasan umur, jenis kelamin atau malah batasan geografis.
  2. Setiap penulis hanya diperbolehkan mengirimkan satu cerita pendek (cerpen) yang dianggap menarik, unik, tak memicu konflik SARA dan belum pernah dimuat di media apapun.
  3. Persyaratan teknis: di tulis di catatan Facebook, ukuran font 12, jenis huruf TNR atau font standar dan panjang cerita 2500 - 3500 karakter.
  4. Identitas penulis disertakan di bagian akhir karya yang hendak dikirimkan dalam Makarya!
  5. Berteman di Facebook dengan  Oemah Cengloe dan juga tergabung di grup Ruang Obrol Cengloe dapatkan update informasi mengenai Makarya! setiap periodenya.
  6. Kirimkan karya terbaik dengan dengan me-link-kan catatan cerpen ke Ruang Obrol Cengloe. Karya yang sudah terkirim, juga akan diunggah di blog: Oemah Cengloe
  7. Setiap karya yang dikirimkan dalam Makarya! harus disertai dengan logo Makarya! yang dapat diperoleh di Ruang Obrol Cengloe.
  8. Harus menandai (tag) minimal 20 orang teman termasuk Cengloe. Diharapkan juga untuk turut menyebarkan info lomba ini melalui Facebook atau blog masing-masing.
Logo Makarya yang harus dimuat dalam setiap pengiriman karya

Makarya! periode I digelar pada 20 Agustus - 21 Oktober 2012 
Pengumuman dilakukan 31 Oktober 2012. 
Tema periode I ialah Generasi Dahsyat!

Selamat Membumikan Ide!
Read More …

Konon, di suatu zaman, jauh sebelum  di republik ini terbentuk, pernah ada generasi bangsa yang melahirkan banyak perubahan. Mereka berani menentang sesuatu yang mereka anggap salah dan menghisap. Mereka mengguncang seantero Nusantara. Melalui diskusi, melalui tulisan.

Sumpah pemuda, proklamasi, perang melawan penjajah. Semua itu buah dari ide progresif yang berpadu dengan keberanian bersikap. Alhasil, republik baru yang merdeka setelah Vietnam bermetafora menjadi bangsa gagah dalam peradaman umat manusia dengan bilang, go to hell with your aid USA!

Sekarang, kondisi pada suatu era itu hanya sebatas lantunan kalimat bijak; jangan sekali-kali melupakan sejarah alias jas merah! Di luar ujaran khas Bung Karno itu, ya tengok saja apa yang muncul di media massa, televisi atau dunia maya.

Kaum muda kekinian justru akrab dengan hal-hal beraroma lekat kelatahan. Si A bergaya begini lantas ikut. Si B berpolah semacam itu, lantas mengekor. Bahkan, ada yang mengikuti dengan tingkah yang berlebihan. Seakan, semua harus ditunjukan dengan ke-wow-an tingkat akut, padahal yang dihadapi cuma hal sepele.

Keberlebihan, atau bahasa kerennya lebay, itu mewujud dalam pola mencitrakan diri di rona wajah, rambut baju. Tak hanya itu, cara berbicara juga tak kalah berlebihannya. Sampai-sampai, ada yang menyebut, di era sekarang ini, tak lebay tak hidup.

Sekalinya mengambil gaya yang berbeda, itu cuma sebatas "beda". Bukan berupaya menjadi diri yang sejatinya. Semua yang dilakukan tak pernah dipahami esensinya, cuma sebatas meniru hampa makna. Ya, di zaman seperti inilah, generasi muda hidup. Generasi dahsyat!
Read More …