Oemah Cengloe

"Saya punya cara jitu gimana biar bisa nulis!"
Begitu kata Kang Bowo Leksono pas ditemui di Kedai Telapak, Senin malam kemarin. Dia ngomong gitu pas lagi ngobrol-ngobrol singkat sama Immo, Ica dan Yap. Kata-kata meyakinkan itu muncul lantaran dua perempuan, ica dan Yap, sempat berbagi soal susahnya bikin tulisan.
Nah, makanya cengloe juga bakal berbagi sedikit soal obrolan malam itu. Terlebih, banyak teman cengloe yang juga curhat gara-gara nggak bisa nuangin ide yang dimilikinya. Ide udah ada, tapi nggak bisa njadiin sebuah karya tulisan.
Dua perempuan itu ngobrol soal susahnya nulis. Ide yang segudang nan melimpah ruah, kerap lenyap begitu saja pas udah di depan monitor komputer. Meskipun kadang udah bisa nulis, eh malah nggak bisa menentukan fokus materi penulisan. Alhasil, mbleber deh tulisannya.
Mendengar cerita itu, Pegiat film asal Purbalingga itu langsung sigap bertanya; sebenernya apa sih yang bikin kalian jadi susah nulis? Lalu, kalau udah bisa nulis, hal apa yang membikin tulisan itu bisa jadi?
Dua pertanyaan itu nggak langsung dijawab. Sepele namun susah dijawabnya. Cengloe juga pernah sempet nanya hal yang serupa ke teman cengloe. Dan kebanyakan cuma njawab; bingung. Bingung mau menulis apa dan bagaimana cara menuliskannya.
Menulis. Menulis. Menulis. Itu cara jitu yang diajukan Pegiat film yang lagi sibuk bikin film dokumenter penderes gula kelapa di Desa Pageraji Cilongok.
Sekali lagi, hal sepele namun susah dijalankan. Gimana nggak, kalau nulis satu aja susah, gimana mau menulis banyak tulisan dalam satu hari. Itu mungkin yang ada dipikiran teman cengloe semua.
Tapi, Kang Bowo punya alasan sendiri. Baginya, dengan kebiasaan menulis, kita bakal lebih luwes menyusun kata dan menyusun alur cerita. Apalagi kalau sehari bisa lebih dari tiga tulisan. Mencontek gaya menulis orang lain tidak jadi soal, namun pelan-pelan musti mengembangkan gaya menulis sendiri, kata dia.
Namun, dia buru-buru menambahkan, "Tentu aja, jangan meninggalkan membaca!," tandas dia.
Satu cara jitu sudah dibagi lagi. Kali ini yang berbagi malah Kang Bowo, yang notabenenya sudah malang melintang di dunia penulisan sebelum fokus ke dunia perfilman.
Nah, apa masih bingung apa yang dilakuin kalau bingung nulis. Kalau masih bingung, ya buru-buru aja nanya. Kan kayak orang bilang, mau bertanya sesat di jalan.
Selamat Membumikan Ide!!
Read More …

"Aku mau mengirim tulisan, bolehkah?"
Pertanyaan singkat itu diajukan seorang teman dari Purwokerto. Singkat namun sangat menggelitik bagi cengloe. Soalnya, jawabannya sudah barang tentu boleh. Lagi pula sejak kapan cengloe jadi songong lantas ogah menerima tulisan teman cengloe.
Namun, pertanyaan teman yang satu itu, diakui atau tidak, memang sedikit mampu menghibur cengloe. Mirip "angpau" disaat lebaran yang diterima anak-anak. Pasalnya, dengan begitu peran cengloe sebagai media partisipatori bakal terwujud. Eits, teman cengloe sekalian dah tau kan soal media partisipatori yang cengloe maksud?
Hm, tapi bukan bermaksud memandang rendah kemampuan berpikir teman cengloe, kita mau kasih penjelasan versi cengloe sendiri. Begini, cengloe itu berdiri sebagai ruang buat memajang karya tulisan teman cengloe semua. Jadi, harusnya, (ini ngomong seharusnya lho yah) semua tulisan di tiap rubrik yang cengloe punya itu berasal dari teman cengloe semua. Mulai dari AJKN sampai Ngelayah.
Jadi, yang semestinya nulis tiap bulannya, ya bukan tim cengloe kayak biasanya. Tim cengloe nantinya cuma jadi semacam redaktur aja. Teman cengloe semua yang jadi penulisnya. Nah, gitu semestinya format media partisipatori yang cengloe usung dari awal.
Tapi, ternyata budaya membaca dan menulis di kalangan remaja Banyumas dan sekitarnya emang nggak berkembang. Budaya yang lagi digandrungi malah budaya nampang dan omong besar. Penyebabnya? Kompleks, tentu.
Maka itu, saat setahun yang lalu ada teman cengloe yang mau belajar nulis bareng plus bikin media, cengloe sangat apresiasi betul. Nah, sekarang, kumpulan anak yang dulu barajar bareng udah bikin Komunitas Lare dan bikin Buletin Jingga.
Dan cengloe pun sangat senang kalau memang ada yang berniat kirim tulisan. Mulai dari puisi, cerpen, artikel, krikatur bahkan foto. Selalu ada ruang buat buah tangan teman cengloe semua. Seperti media, blog, catatan Facebook sampai antologi.
Jadi, kayak kata seorang teman yang lain; mengembangkan potensi diri itu bukan soal ruangnya melainkan semangat buat memanfaatkan ruang yang ada, sekecil apapun ruang itu.
Ya, jadi kenapa masih berdiam diri saja. Gerakan tangan, bumikan ide. Dengan senang hati cengloe bakal menyediakan ruang buat teman cengloe semua.
Selamat Lebaran 1431H.
Maaf Lahir Batin.
Mari Bercerita!
Selamat Membumikan Ide!
*immo*
Read More …