Oemah Cengloe

Dimasa sekarang, yang serba modern, kebudayaan makin sedikit yang memperdulikannya. Bahkan, hampir saja musnah. Kini, kebanyakan orang yang beranggapan budaya itu kuno, jadul dan norak.

Contohnya, para siswa yang enggan menggnakan bahasa daerahnya sendiri dengan baik, di kehidupan sehari-hari. Alasannya, "nggak gaul". Mereka malah memilih membudayakan bahasa asing. Bukankah itu hal yang aneh?

Contoh lainnya, penggunaan bahasa jawa di sekolah. Jarang sekali siswa yang bisa berbahasa jawa dengan baik dan benar. Boleh dibilang, mereka itu orang jawa yang kehilangan kejawaannya.

Dan juga, tari-tari jawa dan tradisional lainnya. Sekarang, sedikit sekali yang orang yang bisa memainkannya. Kebanyakan, terutama kaum mudanya, lebih mengenal gerak tari modern. Tak pernah berpikir soal bagaimana nantinya nasib kekhasan daerahnya. Apa tak malu?

Memang aneh, seharusnya, sebagai anak muda mau melestarikan peninggalan nenek moyang kita, agar tak punah. Bukan malah meninggalkan dan membiarkannya punah begitu saja.

Anak-anak muda zaman sekarang malah lebih memilih membudayakan budaya asing, yang gaul dan keren. Padahal, mereka bisa saja keliru.

Sudah sepantasnya kita membudayakan, melestarikan budaya kita agar tetap ada. Melakukan sesuatu agar budaya kita menjadi eksis di kalangan masyarakat luas.

Sehingga, akhirnya, semakin bnayak orang yang mengetahui budaya yang kita miliki. Rasanya, akan sangat membanggakan bila hal itu terjadi.

Astia Visti
SMAN 1 Bobotsari
XI A 2

*) gambar unduhan dari google.com

Categories:

Leave a Reply