Oemah Cengloe

Rokok memang benda kecil. Tapi, apa 'isi' yang ada di dalamnya juga berdampak 'kecil' bagi tubuh kita?

Bagi para perokok, merokok mungkin adalah salah satu cara untuk membuat hidup ini 'lebih berwarna'. Mereka menganggap bahwa rokok memberi inspirasi dan semangat hidup, bahkan memberi sensasi tersendiri. Jika mereka absen merokok selama sehari saja, pasti banyak sekali keluhan yang terlontar dari mulut mereka, salah satunya yaitu akan kehilangan ide-ide cemerlangnya.

Apa benar, rokok dapat membuat hidup lebih berwarna? Jawabannya, salah besar! Sejak kapan benda kecil berisi bahan kimia beracun itu membuat hidup lebih berwarna? Yang ada, rokok hanya akan membawa petaka bagi para pengisapnya. Rokok justru akan mengurangi waktu hidup kita. Sadar atau pun tidak, perokok telah memilih jalan bunuh diri ketika Ia memutuskan untuk mengisap sebatang rokok. Mereka tak tahu bahwa Nikotin dan sejenisnya telah menggerogoti paru-paru dan organ vital lainnya secara perlahan... tapi pasti.

"Aku ngerokok karena temen-temenku juga ngelakuin...".

Begitu pengakuan yang kudapat dari seorang perokok remaja. Merokok hanya karena ikut-ikutan? kasian banget! Mau-maunya ngikutin ajakan temen untuk mati. Mereka pada nggak bisa baca apa, tulisan yang terpampang jelas di semua bungkus rokok :

"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN"

Aduh, kasihan banget sih para perokok itu. Apa lagi sekarang kebanyakan perokok adalah remaja.

Nih, fakta tentang rokok yang aku temuin di internet :
- Perokok biasanya batuk berkepanjangan, lalu disusul sesak nafas
- 'Isi' rokok terdiri atas kurang lebih 4000 bahan kimia yang membahayakan tubuh
- Di dalam rokok, ada sekitar 43 bahan kimia yang menjadi penyebab kanker
- Nikotin, penyebab utama serangan jantung dan stroke

Mengerikan bukan? Jadi memang pantas jika MUI mengeluarkan fatwa bahwa merokok itu haram. karena benda KECIL seperti itu ternyata menyimpan bahaya yang sangat BESAR bagi kesehatan kita. Jadi mulai saat ini, STOP SMOKING! ^_^.

Endah Zvegga Winchester
Komunitas LaRe Purwokerto
Read More …

Remaja jaman sekarang emang “unik”. Mereka lebih ngutamain pacaran daripada pelajaran. Nyadar nggak? Bukannya sok tau, sok suci, atau gimana. Tapi emang itu kenyataannya kan? Mereka lebih rajin nyari pacar daripada nyari materi pelajaran. Mereka lebih pintar nyenengin pacarnya daripada nyenengin ortu atau gurunya. Jangankan anak SMP, anak SD pun banyak yang udah pacaran. Uh, memprihatinkan sekalee.

Cupu amat lo! Apa nggak laku ya? Kasian.. Itulah kata-kata yang sering terlontar dari mulut anak-anak yang berpengalaman dalam pacaran buat mereka-mereka yang belum pernah pacaran. Jahat nggak tuh? Padahal menurutku justru yang kasian ya mereka yang pacaran. Apa coba untungnya? Seneng? Nggak cuma karena pacaran kan kita bisa seneng, hang out sama temen-temen juga bisa bikin kita seneng. Iya nggak? Bangga? Iya kalo cowoknya cakep, kalo jelek? (ih wow, sadis amat ya?)

Kebanyakan dari temen-temenku, pacaran bikin nilai mereka jadi jeblok, rankingnya terjun bebas, dan alhasil dapet KULTUM (KULiah TUjuh jaM) deh dari ortunya. Tapi ada juga yang justru karena pacaran, mereka jadi semangat belajar dan alhasil nilai mereka meroket dan rankingnya naik. Mungkin mereka malu kalo nilainya jelek dan tersaingi pacarnya.
Pacar yang nggak baik itu pacar yang menjerumuskan pacarnya ke jalan yang nggak bener. Contohnya saja, waktu kita mau belajar, tapi diajakin pacar kita buat jalan, tapi kita mau aja jalan. Kita udah niat berangkat sekolah, tapi diajakin buat bolos. Nggak baik kan?

Tapi, ada kok pacaran yang positif. Pacar sebagai temen belajar, temen sharing, dan temen diskusi. Mereka meluangkan waktunya tidak hanya untuk sekedar bercerita hal-hal yang nggak penting, tapi juga untuk belajar dan diskusi bareng. Ini nih, pacaran yang dianjurkan.
Intinya, sah-sah aja kok pacaran. Asal, pacarannya yang positif, ok

Sasta Anindya Cesper Keynes
Komunitas LaRe Purwokerto
Read More …